Mari Berbakti Kepada Ibu
Tanggal 22 Desember 2012 memiliki arti sangat penting sekali bagi para
ibu di seluruh Indonesia, karena pada tanggal tersebut Negara memberikan
apresiasi pada kaum ibu dengan memperingatinya secara nasional.
Sosok ibu tentulah memiliki peran yang sangat besar dalam kehidupan
kita, dengan penuh cinta kasih seorang ibu dengan setia merawat anaknya
hingga tumbuh menjadi dewasa. Tak kenal kata lelah, seorang ibu selalu
berusaha memberi yang terbaik. Kebahagian seoarang ibu adalah ketika ia
dapat melihat anaknya tersenyum, meskipun dia sendiri harus menangis.
Sungguh tak terlukiskan begitu besar kasih sayang seorang ibu, dan
bagaimana membalas semuanya. Makanya, sangat tepat sekali ungkapan yang
mengatakan bahwa: “Syurga ada dibawah telapak kaki ibu”.
...
Sebagai anak tentunya kita tidak akan dapat membalas jasa seorang ibu,
meskipun banyak di antara para ibu yang tak berharap jasanya tersebut
harus dibalas oleh anak-anaknya. Kemuliaan hati seorang ibu laksana laut
yang tak berujung, dan kasih sayang ibu laksana embun penyejuk di kala
dingin.
Sentuhan kasih sayang yang lembut tersebut telah membentuk
kita menjadi pribadi yang penuh kerafian dan paham etika. Namun jika
kita menemukan sosok anak yang berprilaku tidak baik, sudah dapat
dipastikan bahwa hal tersebut bukan kepribadian yang diwariskan oleh
seorang ibu, sudah dapat di pastikan hal tersebut terbentuk dari
lingkungan yang salah.
Namun yang sangat menyedihkan dan menggores
luka hati, ketika kita mendengar di beberapa tempat masih terdapat para
ibu yang hidup dengan terlunta-lunta, diabaikan oleh anak-anaknya, dan
tidak tidak diperlakukan dengan baik sebagai bentuk penghargaan atas
jasanya yang begitu besar tersebut. Miris memang jika melihat situasi
ini, namun itulah fakta yang terjadi. Untuk itu Negara sebaiknya dapat
berperan aktif agar ibu yang bernasib malang seperti ini dapat hidup
dengan layak.
Semoga peringatan hari ibu kali ini dapat dijadikan
sebagai momentum untuk membangun kesadaran anak yang telah
menyia-nyiakan orang tuanya, suka berkata kasar, dan tidak dapat
memperlakukan ibu dengan baik. Jangan sampai kita menjadi anak yang tak
pandai membalas jasa. Mari memberi yang terbaik pada ibu. Terimakasih
ibu untuk semua kasih sayang dan pengabdianmu. Kami bangga menjadi
anak-anakmu. Terimkasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar